Rabu, 11 September 2013

Kesabaran adalah anugrah, Kesabaran adalah Ibadah. Kesabaranku Ibadahku


Kesabaran adalah anugrah, kesabaran adalah ibadah.....................
innalaha ma'ashobirin : "Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar..."

     Dalam hidup selalu menjumpai aneka problema baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Keduanya hanya perlu kesabaran. Ketika bahagia bersabarlah agar tidak terlena dalam gelimangnya kebahagiaan, "Jangan terlalu keras tertawanya". ketika berduka janganlah larut dalam duka yang dalam, "Jangan meraung dalam isak dan tangisan". Namun bersikaplah dengan rasa syukur dan penuh kesabaran. 

        Manusia hidup kadang dicoba dalam kegelimangan harta kekayaan, jika tidak ada kesabaran maka kekayaan tersebut akan dijadikan alat untuk memunculkan kesombongan. namun jika dihadapi dengan penuh rasa syukur maka kesombongan akan berubah menjadi kesadaran bahwa didalam kekayaan rizki kita ada sebagian hak orang lain. Maka bersedekahlah. insyaallah kita akan mendapatkan nikmat yang lebih banyak. Rabbana Afright alaina, shobrawatawwaffaanaa muslimin, wahai Tuhan limpahkan kesabaranMu, dan khusukkan dalam berserah diri.

          Harta dan kekayaan adalah titipan (sesuatu yang dititipkan), pangkat dan jabatan adalah sampiran (sesuatu yang ditaruh), bahkan nyawa kita hanyalah gadhuan ( sesuatu yang dipinjamkan). Mulo OJO DUMEH ( maka jangan belagu). Jadilah diri kita umat yang pandai mensyukuri atas nikmat dan karunia yang ada di dunia. semoga kita semua tergolong sebagai umat yang pandai bersyukur.

         

Selasa, 10 September 2013

Nemokake lan Nuntumke Balung Pisah
"Menemukan dan Mengumpulkan Tulang yang Terpisah"
Dokumen :Tyo Nicky

             Pepatah jawa tersebut diatas sering digunakan, terutama dalam hal tali persaudaraan yang sudah sekian lama terpisah, padahal  sebelumnya pernah berada dalam satu atap, atu tujuan, dalam ikatan keluarga besar. Sama halnya dengan alumni SPGN I Yogyakarta ini, dahulunya sama sebagai siswa SPGN I Yogyakarta, setelah lulus masing-masing mempunyai kegiatan dan aktifitas yang berbeda, baik instansi, ataupun lokasi, bahkan tersebar keseluruh penjuru Nusantara.
          
            Berangkat dari niatan suci ingin dipertemukan kembali para alumni SPGN I Yogyakarta, maka melalui blogger Tyo Niki Alumni SPGN I Yogyakarta ingin mengajak teman, kakak, adik angkatan untuk kembali bergabung dalam tali ikatan silaturahim keluarga besar Alumni SPGN I Yogyakarta.

            Seiring berjalannya waktu baik terencana dan tidak terencana,  para alumni bertemu dan berkumpul, sehingga dapat mencurahkan dan berbagi pengalaman.
Baru-baru ini bisa bertemu dan bertatap muka secara langsung alumni angkatan 69, 70, 73, 74, 80, 81, 84, 85, dan 88.

 Alumni 69 ibu Sudilah, alumni 71 ibu Sukamti, alumni 74 Drs Mulyadi




 

 mbak Suratinah, mbak Imung angkatan 80 bersama mbak Puji dan mbak Nuryati angkatan 84
 Nashirudin Toha angkatan 85 dan Sutiyono angkatan 84 yang selama ini aktif di lintas angkatan

 mbak Nariyatun, mbak Imung danSsiti Markamah angkatan 80 sedang diskusi dgn mbak Tarmi dan mbak Prapti angkatan 84


 Tidak ketinggalan salah satu keluarga alumni yaitu bpk Sutiyo suami dari Kapti angkatan 84 bersama Tego Pitoyo angkatan 84
 
Harapan kami semoga tali ikatan keluarga besar SPGN I yang telah menjadi Alumni dan terpisah diseluruh Nusantara bahkan manca negara ini dapat ditemukan dan dipersatukan kembali dalam ikatan keluarga Besar Alumni SPGN I Yogyakarta.